Pertemuanku Dengan Seorang Jawara Tinta
Materi Hari Ke 14 Kelas Menulis PGRI Gelombang 24
Narasumber : Dr. Mudafiatun Isriyah, S. Pd, M. Pd
Moderator. : Widya Setianingsih, S. Ag
Al hayaah hiya al harokah, Al harokah hiya al barokah..
Hidup itu adalah bergerak, Bergerak itu adalah berkah..
Sungguh saya tak pernah berpikir sebelumnya, bahwa di hari Sabtu pagi tanggal 5 Februari 2022, ketika Malang diguyur hujan deras, takdir telah mempertemukan saya dengan 2 orang penulis hebat. Kenalpun saya tidak. Relasi juga bukan. Rasanya kesempatan seperti ini merupakan anugerah yang terindah, yang merupakan kebetulan sekaligus sebagai keberuntungan. Jarang loh kita dapatkan hal seperti ini.
Gambar berbingkai inilah merupakan bukti pertemuan saya dengan beliau berdua di salah satu guest houst yang terletak di Sengkaling, Dau, Kabupaten Malang. Beliau adalah Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd, puteri solo yang akrab disapa Bu Kanjeng. Beliau merupakan salah satu ibunya pegiat literasi yang ada di PGRI. Dan 1 lagi tak kalah kerennya, beliau adalah Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, S. Pd, M. Pd. Putri Lumajang ini merupakan pemenang penulisan buku di Perpusnas, Bulan September tahun 2021 di Jakarta. Buku beliau berisi tentang "Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online dalam Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal, dan Impersonal". Buku tersebut merupakan hasil duet mautnya bersama Professor Richardus eko Indrajit, atau lebih keren dengan panggilan Prof Ekoji.
Pertemuan dan perkenalan saya bersama Bu Muda hanya berlangsung sebentar, karena di hari itu saya sudah punya agenda bersama keluarga untuk mencari tempat yang representatif bagi putra pambayun saya dalam penyelesaian skripsinya yang sempat tertunda beberapa semester.
Ternyata dua ibu sepuh ini, Bu Muda dan Bu Kanjeng berniat ke kebun anggrek milik relasi beliau yang ada di Kota Batu. Tak tega saya membiarkan beliau berdua menyisir Kota Batu berduaan, karena para ibu sepuh ini notabene bukan arema seperti saya yang sudah terbiasa keluar masuk Kota Batu. Akhirnya saya dan keluarga mengantarkan beliau untuk menemui relasi beliau seorang dosen pertanian Universitas Muhammadiyah Malang yang sekaligus seorang petani budidaya tanaman hias dalam bidang anggrek.
Ketika sudah sampai di tempatnya saya mengantar beliau, sayapun berpamitan kepada beliau dua ibu sepuh ini untuk melanjutkan agenda saya semula bersama keluarga.
Apa yang saya alami hari itu tidak bisa diucapkan dengan kata - kata, karena para ibu sepuh yang saya temui dan saya antarkan ternyata bukan orang sembarang. Ibu - ibu sepuh ini adalah ibu yang punya prestasi dalam karya penulisan, yang sangat bermanfaat untuk kepentingan pendidikan di negeri ini. Di saat pendidikan negeri ini terkoyak oleh pandemi, dan baru saja pulih dari semua ini.
Malam ini ternyata aku dipertemukan kembali dengan bu Doktor Muda, namanya emang Bu Muda meski beliau tak lagi muda. Tapi semangatnya luar biasa muda. Makanya aku tak boleh kalah semangat dari beliau, karena secara usia aku yang lebih muda.
Doktor Muda malam ini akan berbagi pengalamannya dengan menjadi narasumber pada malam ke 14 ini.
Tema yang diampunya adalah menulis buku terbaik perpusnas.
Menulis menurut Doktor Muda merupakan salah satu kegiatan berbahasa, tetapi tidak semua orang terampil berbahasa dapat menulis dengan baik. Menulis
memang tidak mudah, tetapi jangan Anda bayangkan bahwa menulis adalah
kegiatan yang sangat sulit.
Mengapa orang tidak suka dan menghindar dari
menulis? Salah satu penyebabnya adalah karena ia tidak memiliki pemahaman yang memadai mengenai apa,
mengapa, dan bagaimana menulis itu. Oleh karena itu maka hasilnya tidak akan maksimal. Pada pertemuan kali ini Bu Muda menjelaskan kepada kita dan mengajak kita untuk memahami dan menyelami hakikat menulis, yang dapat membekali diri kita dengan wawasan tentang konsep menulis, antara lain :
1. Pengertian Menulis
Menulis atau mengarang pada dasarnya adalah kegiatan untuk menuangkan ide,atau pikiran secara sistematis ke dalam bentuk tertulis.
2. Fungsi Menulis
Ada beberapa yang beliau utarakan mengenai fungsi menulis antara lain:
a. Fungsi personal yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan yang diungkapkan melalui buku harian, surat, dll.
b. Fungsi Instrumental
Yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
c. Fungsi Interaksional
Yaitu menjalin hubungan sosial.
d. Fungsi Informatif
Yaitu memberikan informasi termasuk ilmu pengetahuan.
e. Fungsi Estetis
Yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan.
3. Tujuan Menulis
Tujuan Menulis antara lain adalah :
a. Mengubah keyakinan pembaca.
b. Menanamkan suatu pemahaman kepada pembaca.
c. Merangsang proses berpikir pembaca.
d. Menyenangkan dan menghibur pembaca.
e. Memberitahu pembaca.
f. Memotivasi pembaca
4. Manfaat Menulis
Manfaat menulis antara lain adalah :
a Peningkatan kecerdasan.
b Pengembangan insiatif dan kreativitas.
c Penumbuhan keberanian.
d Pendorong kemauan dan keterampilan mengumpulkan informasi.
Hairston (Nursisto, 1999: 8) juga mamaparkan beberapa manfaat menulis
sebagai berikut :
a Sarana untuk menemukan sesuatu.
b Memunculkan ide baru.
c Melatih keterampilan mengorganisasi dan menjernihkan sebagai
konsep atau ide.
d Melatih sikap objektif pada diri seseorang.
e Membantu menyerap dan memproses informasi.
f Melatih untuk berpikir aktif
Menurut Bu Muda jika kita menulis tanpa merujuk pada seorang ahli sebelumnya atau pakar maka tulisan kita terasa HAMPA. Maka sebaiknya jika kita menulis kita sertakan pendapat ahli sebagai rujukan untuk menguatkan tulisan kita. Yah tergantung apa yang kita tulis. Misalkan kita menuliskan tentang pengalaman kita dengan tujuan untuk memberikan manfaat, semangat,berarti kita tidak perlu mencantumkan pendapat para ahli.
Menurut beliau yang tak kalah pentingnya dalam menulis adalah mengembangkan ide. Ide itu bisa didapatkan dari membaca buku, berdiskusi, membaca jurnal ilmiah, menghadiri seminar, mengamati fenomena yang sedang terjadi di masyarakat dan lain sebagainya. Pada saat menulis kita juga harus menggunakan hati, mengapa? Karena menulis dengan menggunakan hati akan kita dapatkan Novelty.
Apa sih Novelty itu?
Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah tulisan. Tulisan dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan. Dalam hal ini jika kondisi tersebut tidak sama dengan milik orang lain, maka kemungkinan tulisan kita mengandung unsur novelty.
Nasehat beliau :"simpan ini semua"! Semua yang beliau sampaikan ini adalah ilmu. Tampakkan nanti pada tulisan. Beliau memberikan tantangan untuk peserta malam ini, yang tergabung dalam kelas BM gelombang 24 untuk menulis tentang Self Healing Dalam Menulis.
..." yang selesai saya beri hadiah buku penulis terbaik 1 2021". Pesannya.
Materi yang beliau sampaikan malam ini
cukup padat, hebat dan ada mandat. Padat karena materinya terstruktur dan terinci syarat dengan muatan tentang menulis. Hebat karena materinya mengenalkan kepada kita tentang sesuatu yang belum kita ketahui, contohnya Tulisan yang tidak merujuk pada para ahli akan hampa, dan tentang Novelty. Ada mandat karena setelah mengikuti paparannya malam ini kita sebagai peserta mendapatkan tantangan untuk menyelesaikan sebuah tulisan.
Naah apakah kita tertarik untuk menjawab tantangan beliau?
InsyaaAllah... Sukses... Sukses... Allahu akbar... Yees.. Iiiiiiiiiiyeeessss 💪💪💪💪
Waah bikin iri yaa bunda. Arema ketemu tokoh fenomenal semoga Banten juga dapet jatah bertemu .
BalasHapusTulisan resumnya jg top markotop .
Ayoo Bunda Ovi kopdar lagi bareng beliau.. Makasih atas semangatnya 😍🙏
HapusKereen saay.... Lanjutmelaju buku solo. Ntar aq editornya...
BalasHapusWokraaayyyyy saaayy 😍
Hapus