Menjadi Penulis Buku Mayor

Materi ke 21 Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 24

                                

Materi.          : Menjadi Penulis Buku Mayor
Narasumber : Joko Irawan Mumpuni
Moderator.   : Widya Setianingsih 

"Tidak ada kata yang tidak mungkin di dunia ini , akan terjadi serba kemungkinan yang kita inginkan,  selama kita yakin dan percaya. "
Maka optimislah ..
Menjadi penulis buku mayor adalah impian setiap penulis. Siapa sih yang tidak bangga ketika melihat karyanya sebagai best seller yang bertengger di gramedia atau toko buku yang punya nama?
Pastilah bangganya minta ampun. Bukan hanya karena kita merasa senang dan bangga buku kita bertengger sebagai best seller, tetapi sisi kemanfaatan kita sebagai manusia layak diperhitungkan.
Malam ini di kelas belajar menulis asuhan Om Jay, kedatangan seorang narasumber yang luar biasa. Beliau adalah Pak Joko Irawan Mumpuni. Beliau menjabat sebagai Direktur Penerbit Andi. Malam ini ada kesempatan untuk berguru kepada beliau bagaimana kiat menjadi penulis buku mayor. Apakah semudah membalikkan telapak tangan?  Tentulah tidak. Banyak hal yang harus kita lakukan sebagai bentuk perjuangan untuk tembus buku mayor. Perjuangan untuk menjadikan karya kita sebagai buku best seller gaes.. 
Tentulah tidak mudah. Tetapi kita harus tetap yakin dan percaya untuk bisa menembusnya. Siapa takuut?  Hehehe

Sebelum kita membaca paparan beliau, Pak Joko Irawan Mumpuni, yang ternyata betul - betul mumpuni di bidangnya, maka mari kita simak dahulu CV beliau di bawah ini! 
    Curiculum Vite Bapak Joko Irawan 
     Mumpuni.
Menurut Pak Joko menjadi penulis buku mayor, yang mayor bukan bukunya, tetapi penerbitnya.
Sudah hampir 20 tahun beliau menghidupi dunia penerbitan, penulisan , dan aktif di asosiasi penerbit di Indonesia, membuat beliau selalu bersemangat jika diajak berdiskusi seputaran Penerbitan dan penulisan buku.
Pertanyaan yang paling sering ditanyakan kepada beliau adalah apa syaratnya agar tulisan kita bisa diterbitkan oleh penerbit mayor?
Ini adalah judul yang akan dibahas oleh beliau malam ini. 

Kriteria penerbit Mayor itu apa sih, lalu apa bedanya dengan penerbit minor atau penerbit Indie yang mulai banyak bermunculan akhir-akhir ini?
Sebelum teknologi informasi berkembang pesat seperti sekarang, maka orang hanya mengenal penerbit mayor dan minor. Mereka membedakan jika penerbit mayor itu lebih banyak menerbitkan buku dari pada penerbit minor. Berapa jumlahnya? Masing - masing punya pendapat sendiri.

Ada ribuan penerbit di Indonesia. Akan tetapi yang bisa dikatakan sebagai penerbit mayor hanya beberapa. Bahkan bisa dihitung dengan jari tangan. Salah satunya adalah Penerbit Andi.

Mengapa penulis merasa lebih bangga jika bukunya diterbitkan oleh penerbit mayor? 
Karena naskah yang dikirimkan akan diolah secara profesional. Penerbit mayor tentunya memiliki fasilitas yang lebih baik. Modal,  percetakan,  dan SDM yang juga mumpuni, bahkan jaringan pemasaran yang lebih luas. Agar karyanya dapat diterima oleh penerbit mayor, maka akan dilakukan tahapan seleksi yang amat ketat.  
Contoh di Penerbit ANDI, tiap bulan naskah yang masuk bisa sampai 300 sd 500 naskah dan yang diterbitkan hanya 50 sampai dengan 60 judul saja. tentunya sisanya dikembalikan ke penulis atau ditolak. 

Karena begitu sulitnya menembus penerbit profesional baik yang penerbit minor apalagi penerbit mayor, maka para penulis ada yang menerbitkan karyanya sendiri melalui Penerbit Indie, yang tidak memerlukan tahapan serumit penerbit mayor. Bahkan selalu diterbitkan.
Dunia Penerbitan adalah badan usaha yang melibatkan banyak pihak. Penulis adalah merupakan bagian yang paling penting.
Beberapa hal di atas inilah yang menyebabkan literasi di Indonesia masih menunjukkan angka yang rendah.
Bagaimana ciri - ciri penerbit yang baik? 
Apa syaratnya agar tulisan kita diterima oleh penerbit mayor? 
Syaratnya antara lain :
Naskah seperti apa yang bisa diterbitkan oleh penerbit mayor? 
Ternyata yang ditolak hanya  tema tidak populer dan penulis yang juga tidak populer.
Pastilah saya dengan rendah hati mengakui naskah yang saya tulis masih masuk di kwadran pink ya sahabat hebat.. Hehehe.. 
Untuk mengetahui tema yang populer maka kita perlu melihat google trend.
    Seperti inilah tampilan google trend, kita akan mengetahui tema apa saja yang lagi trending saat ini.
Sekarang kita akan tes ketikkan kembali " Batu Akik " maka hasilnya populer apa tidak? 
Pada tampilan google trend, ternyata tema batu akik hasilnya tidak populer.
Bagaimana dengan tema pemasaran? 
Tema pemasaran tidak pernah turun bahkan naik terus. Oleh karena itu sebelum menulis maka bapak ibu penulis harus memilih tema yang lagi trend yang paling disukai penerbit. Ini baru dari sisi tema populer. Ada syarat berikutnya untuk tembus ke penerbit mayor, yaitu penulis populer. 
Bagaimana  cara penerbit mengecek apakah penulis tersebut Populer atau tidak? Penerbit akan melacak profil penulis dari berbagai sumber: 
1). Berapa banyak teman/pengikut di sosial media 
2). Seberapa aktif digrup2 yang diikuti, akan lebih baik kalau penulis ini sebagai adminnya dengan jumlah anggota ratusan ribu. 
3). Apakah penulis ini punya blog sendiri dan seberapa aktif dan bagaimana respon pembacanya. 
4).Google Scholar adalah yang paling dicermati oleh Penerbit.

Jadi segeralah buat akun  Google Schoolar,  sehingga penerbit akan menemakan seperti dalam gambar ini:
contoh memasukkan nama penerbit Andi yang populer.
 Maka akan didapat hasilnya seperti ini.
Kemudian jenis penulis mana yang disukai oleh penerbit mayor? Apakah penulis idealis atau industrialis? 
Penulis idealis dia tidak membutuhkan uang. Penulis industrialis adalah penulis yang butuh uang dong. 
Kwadran kategori penulis yang disukai penerbit mayor adalah merupakan kombinasi dari keduanya.
Ciri - cirinya antara lain :
Nah demikian tadi sharing dengan seorang Direktur Penerbit Andi, yang merupakan salah satu Penerbit Mayor di Negeri ini.
Kereen bukan? 
Inilah kalimat yang dititipkan oleh Beliau sebelum menutup sesi Pemaparan malam ini. 
Tunggu apa lagi?  Karena pemaparan di atas sudah jelas. Meski untuk mencapai sebuah karya yang bisa tembus Penerbit Mayor bukan merupakan hal yang gampang, dan perlu perjuangan. Libatkan Allah dalam setiap tarikan nafasmu dan tarian jemarimu, kerahkan kemampuanmu di jalanNya. Insya Allah akan kita tembus Penerbit Mayor.Sahabat penulis hebat mari kita singsingkan lengan baju untuk bisa menembusnya dari sekarang 💪💪🤩 




Komentar

  1. "Libatkan Allah dalam setiap tarikan nafasmu dan tarian jemarimu"
    Aku g pandai menulis...tp aku cm bs menggaris bawahi kata² itu...
    Teruslah berkarya saudaraku...aku bangga punya kamu...👍💪😍😘

    BalasHapus
  2. Tulisannya sarat informatif, Bun, komunikatif dan rapi jadi enak dibacanya....salam literasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Bunda Susi Maniis.. Masih harus banyak belajar dan diasah 🙏

      Hapus
  3. Lengkap,bahasanya mengalir....kereeeeen👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih bu Sri.. Msh perlu banyak belajar 🙏

      Hapus
  4. Tidak ada yg mustahil di dunia ini jika Allah telah berKehendak.
    Suka cara bunda menulis resume . Semngat menaiki tangga posisi terbaik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul bunda.. Tak ada yg mustahil bagi Allah..Makasih atas supportx bund

      Hapus
  5. Benar,sikap optimis tetap ditanamkan dalam diri untuk menunjukkan bahwa tak ada yg tak mungkin

    BalasHapus
  6. Yeesss.. Selalu optimis.. Siapa takut? Hehehe makasih 🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hariku Bersama Angelina Sondakh

Bocah Istimewaku

AYAHKU GURU QUR'ANKU