Ketika Berhenti Di Sini

Aku yang akan hilang bersama angin
Disapa debur ombak yang tak bersahabat dengan ingin
Nanti bila waktunya langit memanggilmu pulang
Jangan kau risau 
Aku bersamamu
Dan akan terus bersamamu 
Kita yang akan berlari-lari pada keabadian
Berlari -lari menuju kebahagiaan yang kekal
Aku, kamu berdua saja.. 
------------------------------------
Eits.. Jangan salah paham dulu. Puisi di atas bukan puisiku loh, tapi puisi di atas terangkai dengan epik menyayat ati. Apalagi kalau loe pada liat filmnya "Ketika Berhenti Di Sini " yang dibintangi Prily Latuconsina dan Bryan Domani.
Pertemuan yang diawali dengan salah paham berujung pada perbincangan hangat. Bukan kek kisah hidup gua.. Pertemuan yang diawali dengan perbincangan hangat lha kok berujung dengan salah paham.. Wakakakak.. Sorry yaa klo ada pihak2 yang tersungging#Salim
---------------------------------------
Kok gua jadi promo filmnya yaa? 
Bukan begitu siih.. Cuman pingin cerita aja di sela lelah dan penatnya rutinitas, gua sempatkan bersilaturrahim dengan sobat gua Widya Althafian. Gua udah hampir 20 tahunan sobatan sama dia. Gua ini ibarat rumah tua baginya. Sesesat-sesatnya dia, gua yakin pasti bakal kembali ke rumah tua.🤣🤣🤣
Silaturrahim kita bukan hanya terjadi di rumah, sekolah, masjid, bahkan silaturrahim kita juga terjadi di emperan musium, taman depan rumah orang-orang kaya, berjalan menyusuri jalanan tak pasti 🤣🤣🤣 sampai di gedung bioskop. Kencan lebih tepat kayaknya.. 😁😁😁 cuman ngalus ajah, biar gak terkesan gimana getu. 
-------------------------------------
Kencan beginian selalu kami rutinkan tiap bulan sekali. Ada ajah yang kami ceritakan. Mulai dari pekerjaan, tempat bekerja dan segala permasalahannya, keluarga, peserta didik di madrasah, pasangan, anak-anak, orang tua, dll. Makanya tak heran jika waktu yang kami butuhkan untuk bertemu lebih dari 2 jam. Kencan kami kemarin dimulai dari nonton film Ketika Berhenti Di Sini. Nonton film beginian bagi kami perlu sih,untuk mengolah jiwa biar tetap bisa jadi cewek romantis merah jambu😁😁. Mata kami sampai bengep gegara nonton alur ceritanya yang bikin nyesek. Kata suami gua nih, ngapain juga mau nangis pake bayar 50 ribu, asyeem banget, dia mah gak mau kalo diajak nonton. Alasannya ya itu tadi. 😁😁Setelah nonton, kami melaksanakan sholat ashar dan dilanjutkan dengan curcol di Rooftop Malang Town Square sambil makan bakso yang dijajakan oleh beberapa muda mudi pejuang nafkah kehidupan ( Syaluut sama kalian).Tak terasa saking asyiknya cerita ngalor ngidul, kami juga menjadi saksi atas berlalunya siang tergantikan senja. Hembusan angin tipis-tipis mulai menyelinap ke pori-pori bagian luar yang terasa semilirnya. Sudah saatnya, kami meninggalkan rindu yang belum usai.
--------------------------
WIDYA.... Setialah kepadaku. 
Jangan mudah kau lupakan perjalanan ini. Dengan siapa saja engkau bersahabat..tetap ingatlah hitam putih kita, hanya kita yang punya. (Chaula A. Rozaq)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hariku Bersama Angelina Sondakh

Bocah Istimewaku

AYAHKU GURU QUR'ANKU