NEGERIKU, ENGKAU SUDAH TERLALU JAUH BERJALAN

 

  Baru saja negeriku merayakan kemerdekaannya pada bulan Agustus. Kenapa ditutup dengan kejadian  yang membuat harapanku pada negeri ini menjadi pupus. 
 Tak kusangka, amarah yang ditahan  rakyat bertahun - tahun, tiba - tiba berubah jadi pedang, yang sewaktu - waktu siap menghunus, dan memenggal kepala sampai terputus,  bagi pemimpin bangsa dan anggota dewan yang mulutnya tak becus dan sangat ambisius, suka mengeluarkan statement yang mengundang gelombang demo dalam besarnya arus. 

Sehingga membuat gedung - gedung dan fasilitas negara tampak hangus.

 Tak mungkin ini semua terjadi kalau tidak ada pencetus.  Apalagi terbuka kesempatan bagi  penunggang yang otaknya genius, dan gerakannya terlihat halus, tapi membawa pendemo semakin terjerumus, pada perbuatan anarkis bagai pertunjukan sirkus di planet Uranus.

Mereka menjarah  barang yang bukan miliknya dengan dalih merampas aset uang rakyat  jadi modus.

Duhai Negeriku..

Engkau sudah terlalu jauh berjalan. 

Memberikan harapan - harapan di masa depan.

Akankah semua itu terkoyak oleh ketamakan dan keberingasan? 

Karena perbuatan yang tak bisa saling menahan ? 

  Sehingga bisa membuahkan sebuah kehancuran ? 

 Apalagi yang akan kita janjikan ? 

  Pada anak cucu kita yang akan meneruskan sebuah perjuangan ? 

 Sejarah bangsa ini berkali - kali membuktikan bahwa ketika bergandeng tangan, krisis yang ada bisa dirubah menjadi sebuah kekuatan dan kesempatan. 

Daripada menyalurkan energi untuk membuat kerusakan, lebih baik kita perkuat energi untuk membangun kebersamaan.

Menahan diri adalah wujud dari kedewasaan. 

Dengan kedewasaan, ruang dialog bisa terbuka tanpa tekanan. 

   " Yaa tuhanku, jadikan negeri ini sebagai Baladan Aminan."  Negeri yang damai, sejahtera, dan penuh ampunan. " 


Malang, 2 September 2025

 Salam Literasi, 

  Chaula A.Rozaq

      

      


     

     

      

      

      

    

  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hariku Bersama Angelina Sondakh

AYAHKU GURU QUR'ANKU