Kiat Menulis Cerita Fiksi

 Materi.          : Kiat Menulis Cerita Fiksi 

 Narasumber : Sudomo, S.Pt

 Moderator    : Helwiyah

 

Cerita fiksi adalah merupakan cerita hasil rekaan dan khayalan murni dari penulisnya yang bertujuan untuk memberikan hiburan. Contoh tulisan fiksi dapat berbentuk cerpen, novel dan dongeng.

   Berbeda dengan Non fiksi. Cerita fiksi diambil dari kisah nyata atau pengalaman diri sendiri dan orang lain, yang dikemas semenarik mungkin. Teks fiksi tidak perlu dicari kebenarannya di dunia nyata, karena teks fiksi hanya ada dalam khayalan penulisnya. Kita hanya bisa mencari bagaimana kiat menulis cerita fiksi bersama Bapak Sudomo, S. Pt, seorang pakar menulis fiksi. Apa saja yang dipaparkan beliau malam ini? 

  Pak Momo begitulah nama panggilannya. Memaparkan kiat menulis cerita fiksi bagi Peserta kelas menulis PGRI yang hampir semua pesertanya adalah guru. Kiat tersebut antara lain:

1. Mengapa Harus Menulis Fiksi? 

 a. Sebagai pendidik kita harus paham bahwa salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), adalah literasi teks fiksi. Dengan belajar menulis fiksi tentulah seorang guru akan mudah membuat soal - soal latihan untuk muridnya.

 b. Dengan menulis fiksi bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka hati. Seorang guru bisa menuliskan cerita berupa dongeng dengan tokoh - tokoh yang ditampilkan sebagai salah satu bentuk untuk menyuarakan hatinya.

c. Cerita fiksi merupakan media alternatif bagi siswa dalam pembelajaran yang menyenangkan terutama dalam hal penanaman karakter dan pengayaan.kisah penuh hikmah begitulah kira - kira ya.

d. Menulis cerita fiksi dapat juga dijadikan sebagai media pengumpulan poin dan koin, terutama jika sudah disatukan dalam bentuk buku.

2. Apa Saja Syarat Bisa Menulis Fiksi? 

a. Komitmen dan mempunyai niat untuk konsisten belajar dalam penulisan fiksi melalui postingan blog dan kompetisi.

b. Kemauan dan kemampuan melakukan riset. Lo, kok, cerita fiksi ada riset juga? Iya, dong. Tujuannya agar tulisan menjadi lebih nyata. Misalnya, menyangkut latar tempat.

c. Banyak membaca cerita fiksi karya penulis lain. Karena dengan membaca karya penulis lain akan menambah kosa kata dan wawasan serta menemukan gaya penulisan.

d. Mempelajari KBBI dan PUEBI agar cerita yang ditulis sesuai kaidah kebahasaan.

e. Mempelajari dan memahami dasar - dasar penulisan cerita fiksi.

3. Apa saja Unsur - Unsur Pembangun Cerita Fiksi? 

a. Tema yang merupakan ide pokok cerita. Kiat menemukan tema adalah pilih yang dekat dengan kita, misalkan tentang keluarga dan sekolah. Selain itu pilih tema yang paling disukai dan dikuasai, sehingga memudahkan kita dalam penulisan cerita fiksi.

b. Premis yang merupakan ringkasan cerita dalam satu kalimat. Unsur-unsurnya terdiri dari karakter, tujuan tokoh, halangan/rintangan, dan resolusi. Contoh: _Seorang penyihir muda berjuang melawan penyihir jahat yang akan menguasai dunia_. Contoh tersebut adalah premis dari novel Harry Potter.

c. Alur atau plot yang merupakan pembangun struktur kejadian dalam cerita. Alur ini terdiri dari pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik klimaks dan ending.

d. Penokohan yang merupakan penjelasan dari cerita. Hal ini bisa digambarkan dengan secara langsung, fisik dan prilaku tokoh, serta penggambaran oleh tokoh lain.

e. Latar atau setting yang menggambarkan tempat, waktu dan suasana.

f. Sudut pandang yang merupakan cara penulis menempatkan diri. Penggunaan sudut pandang dalam menulis cerita fiksi harus konsisten.

4. Bagaimana Kita Menulis Cerita Fiksi? 

a. Niat untuk memulai dan menyelesaikan penulisan cerita fiksi. Permasalahan yang sering dihadapi penulis adalah mengalami kebuntuan ide dalam menyelesaikan cerita.

b. Memperbanyak membaca cerita karya orang lain sehingga dapat menambah wawasan, referensi dalam ide/gagasan/ tema teknis menulis, pemilihan kata dan gaya penulisan.

c. terkait ide dan genre. Catat segera ide cerita yang terlintas di kepala agar ide tidak hilang begitu saja. Pilih genre yang disukai dan kuasai.

d. Outline/ Kerangka karangan.

- Kerangka disusun berdasarkan unsur - unsur pembangun cerita fiksi 

- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita.

- Membuat premis sesuai tema.

- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur - unsurnya.

- Menentukan tokoh yang kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik.

- Menentukan latar/ setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail.

- Memilih sudut pandang penceritaan yang unik.

e. Mulailah menulis. 

Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, 

kata unik, konflik)

- Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca.

- Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh.

- Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi.

 - Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas.

 - Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi).

-  Membuat ending yang baik.

f. Lakukan swasunting. 

Hal ini bisa dilakukan setelah selesai menulis: 

- Jangan menulis sambil mengedit

- Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita

- Usahakan menempatkan diri pada posisi

sebagai penyunting agar tega menyunting

tulisan sendiri

- Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Materi tentang penulisan fiksi telah disampaikan oleh Pak Momo mulai dari mengapa kita menulis fiksi, syarat bisa menulis fiksi, unsur - unsur pembangun penulisannya,  dan Bagaimana cara menulis cerita fiksi. Materi malam ini telah beliau paparkan secara sistimatis dan manis. Runtut, dengan diksi yang penuh isi. Membuat diriku semakin tidak bisa menahan emosi. Untuk segera terlibat dalam penulisan fiksi. Akankah semua itu bisa terealisasi?  Jawabnya Kita hanya butuh inspirasi dan eksistensi. 

Sahabat hebat selamat berkolaborasi dengan waktu dan segera cari ide dalam meditasi. berangkatlah menuju penamu dan segera lakukan eksekusi... Salam sehat dan semangat untuk para pegiat literasi.💪💪😀😀