RESUME KE 8 PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI GELOMBANG 24

MATERI             : MENGATASI WRITER'S BLOCK

NARASUMBER: DITTA WIDYA UTAMI, S.Pd,Gr

MODERATOR    : WIDYA SETYANINGSIH, S.Ag

    Tulisan beliau di link : https://dittawidyautami.blogspot.com/2022/01/saat-kita-berbuat-salah.html?m=1 membuat mataku terpana dan nanar menyala. Dengan sigap kususun kata. Menjadi untaian kalimat syarat penuh makna. Hanya tentang salah. Dari kata salah kutemukan ide dan gagasan baru untuk menguraikannya. Aku bersyukur karena otak dan hatiku masih bisa bekerja. Tanda aku masih diberikan kemampuan untuk memahami materi yang disajikannya. Oleh narasumber yang baik hatinya. Karena dengan keikhlasan hatinya mau berbagi pengalamannya. Tak ketinggalan juga membagikan ilmunya. Eeeeh tak sadar ternyata aku sudah keluar dari "writer's block" judul materi hari ini yang disampaikannya. Apa itu writer's block ? Mau tahu saja ? Atau mau tahu banget ? Kalau sudah baca tulisanku di awal pastilah kau ingin tahu dengan segenap rasa penuh tanda tanya. 

    Sebelum kupaparkan uraian materi tentang apa itu writer's block maka ingin kutunjukkan pada kalian bahwa malam ini aku belum terserang virus writer's block...hahahha..untuk saat ini loh entah beberapa jam ke depan.. Atau beberapa menit ke depan...  

    Sebetulnya aku tak mau berbuat salah.Tapi ruh fitrah penciptaanku mengharuskan aku berbuat salah.Karena salah surga dan neraka dicipta.Untuk mencari manusia yang masih mau berbuat dosa.Dari kata salah aku belajar bijaksana. Meski setelah salah aku kadang merasa merana. Tapi tak apa aku memang tak sempurna.Semoga Robbana ampuni segala dosa hamba.. 

    Nah delapan untaian kalimat di atas tersusun dan keluar begitu saja dari otak dan hatiku. Itu semua gara - gara Mbak Dita yang cantik dan imut hadir di hadapanku. Meski itu hanya lewat bayang - bayang semu. Tapi goresan penanya terasa hadir merasuk kalbu. Mendobrak pikiranku dari sesuatu yang membuatku buntu. Buntu yang menyerang saat kubuka laptopku. Tak kan menyerah saat ini meski mataku sudah mulai sayu dan wajahku tampak layu karena rasa kantuk menghinggapiku. Aku akan menyelesaikan malam ini bersama mbak Dita dengan pertemuan seru. 

    Kata Mbak Dita nih "  pada malam ini saya akan berbagi tentang sebuah istilah yang dipopulerkan pertama kali oleh psikoanalisis Edmund Bergler : writer's block."

 Wouw keliatan keren yak ? Lalu apa itu writer's block ? Mari kita bersama mengupas habis dan mengulik lebih dalam tentang writer's block. Pernahkah kita tiba - tiba kehilangan kata - kata atau ide dalam menulis ? Kita sudah buka laptop nih tapi kita tak tahu harus menulis apa ? Padahal kita sudah habis kopi beberapa gelas, Puntung rokok juga sudah tertumpuk mesra di atas asbak. Tapi ide yang kita harapkan tak datang jua. Pada saat kita merasakan hal ini kita harus mulai waspada tetapi jangan juga jaga jarak seperti ketika kita menghadapi virus corona. Kalau semakin kita jaga jarak virus ini malah tak akan mereda. kebalikan dari virus corona dong? yaa lah kalau virus corona semakin kita jaga jarak dengannya virusnya akan mereda dengan sendirinya.

    Perhatikan gambar di bawah ini !


Sesuai yang tertera pada gambar di atas bahwa Writer's Block merupakan keadaan saat penulis kehilangan kemampuan untuk menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya ( Wikipedia)paham kan ? Apa kalian pernah ada dalam kondisi seperti ini ? Waspadalah ketika kita da di kondisi seperti ini berarti secara tidak langsung kita sudah terserang virus WB seperti yang diuraikan di atas. Virus ini menyerang tak kenal pada siapapun. Virus ini tak memandang apakah ia penulis pemula, profesional, muda dan berbakat, penulis cerpen, puisi atau artikel ilmiah, tanpa pandang bulu semua disasarnya. Tak pandang bulu kan ? Karena writer's block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis.

    Sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang WB. Makanya, ketika muncul tanda-tanda WB, sebaiknya kita segera bangkit. Mengapa ? Karena WB bisa menjangkit dalam hitungan menit, jam, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan! 


Berapa lama WB bisa terjadi? Hal ini tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi WB tersebut. Mau sampai kapan sih WB ini kita biarkan berlangsung ? Ya tergantung kita dong. Karena lama tidaknya virus WB ini menyerang pada setiap orang tergantung bagaimana ia menyikapinya. Oleh karena itu jangka waktu menyerangnya setiap orang berbeda. Kita harus dapat mengatasinya ketika kita merasa bahwa virus WB mulai menyerang. Untuk dapat mengatasinya terlebih dahulu kita diharuskan mengenal penyebabnya. Dan tentulah penyebab masing - masing orang berbeda. Bukan hanya satu faktor saja penyebabnya atau dua faktor. Bahkan bisa jadi kombinasi dari bermacam - macam faktor.
 

Penyebabnya sebagaimana disebutkan pada gambar di atas antara lain adalah karena mencoba metode / topik baru dalam menulis, stres, lelah fisik/mental, terlalu perfeksionis. Kita uraikan satu persatu yuuk supaya lebih jelas makna dan maksudnya.

1.Mencoba metode/topik baru dalam menulis

Contoh sederhana dari hal ini bisa dikaitkan dengan minat menulis kita. Misal, saya lebih senang menulis cerpen. Maka, ketika saya mencoba menulis puisi, wahh ... Mungkin kemampuan menulis saya akan sangat sangat melambat. Mengapa?Karena puisi punya karakteristiknya sendiri.Padat makna. Indah. Lalu bagaimana agar tidak terserang WB? Padahal kita punya minat belajar puisi.Jawabannya lagi-lagi sederhana. Kita pun mungkin sudah menduga. Terus berlatih dan belajar. Itulah jawabnya. Semakin kita sering berlatih menulis puisi semakin membuat kita jatuh cinta dengan puisi maka dijamin virus WB yang menyerang kita pastinya tahu diri dan akan berlalu begitu saja. 


2. Stress, Lelah Fisik/Mental 

    Tekanan pekerjaan yang begitu berat, volume pekerjaan yang kian hari semakin bertambah, sehingga dapat memicu stres dan membuat fisik dan psychis kita menjadi lelah. Nah kalau kita berada dalam kondisi ini virus WB juga bisa menyerang. Tubuh kita bukanlah robot kan? maka selayaknya kita beristirahat sejenak untuk segera bisa bangkit dan terhindar dari virus ini. Caranya dengan melakukan hal - hal yang kita sukai. Tak ada salahnya merefresh diri. Siapa tahu dari situ akan muncul ide - ide bertaburan. 

3. Terlalu perfeksionis

   Menjadi perfeksionis boleh. Terlalu perrfeksionis yang tak dianjurkan. Karena ketidak sempurnaan itu milik kita sedangkan kesempurnaan hanya milik sang pencipta.Makanya ada pepatah yang mengatakan bahwa perfeksionis itu dapat menghilangkan kreativitas. Mengapa? Karena rasa ingin sempurna bisa membawa kita memiliki pemikiran yang negatif. Kita selalu dirundung rasa khawatir yang terlalu berlebihan sehingga kita takut jika tulisan kita terlihat jelek dan tidak berkualitas di mata pembaca. Nah ... Kalau sudah begitu,ide dan gagasan bakal gak akan keluar dari pikiran kita. Kita harus menulis berawal dari sebuah kesalahan dan ketidaksempurnaan. Karena sejatinya diri kita jauh dari kata sempurna. Semakin kita merasa tidak sempurna maka akan mengalirlah ide dan gagasan yang menyatakan bahwa untuk menjadi sempurna berangkatlah dari sebuah kesalahan dan ketidak sempurnaan. Dengan ketidaksempurnaan akan banyak kritik dan saran yang menghinggapi tulisan kita. Dari situlah akan kita petik hikmah yang luar biasa. Dengan kritik dan saran pembaca kita akan mendapatkan ide yang cemerlang. Sampai mereka berkata bahwa karya kita telah sempurna. Biarlah mereka yang mengatakan, asal bukan diri sendiri yang berkata. Supaya dapat kita hasilkan sebuah karya yang paripurna.

    Itulah paparan materi dari narasumber kita hari ini. Semoga setelah membacanya kita terjauh dari virus WB yang lebih menakutkan dari pada bakteri. Dengan mengetahui virus WB kita jadi lebih mengerti. Tentang virus yang sewaktu - waktu bisa menyerang diri. ( Chaula Handayani)

 


     
 

Komentar

  1. Balasan
    1. Matur nuwun bunda sdh berkunjung dan meninggalkan jejak 🙏

      Hapus
  2. Semoga kita bisa semakin lancar menulis setelah mendapatkan materi writer Blok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siaap Om Jay.. Ternyata saya sdh mulai mengagumimu.. 🙏

      Hapus
  3. Lengkaaap dan super.

    https://arofiahafifi.blogspot.com/2022/02/mengatasi-writers-block.html

    Moga berkanan mampir ya blog Ovi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Bunda Ovi.. Siaap mau mampir nih.. Hehehe 🙏

      Hapus
  4. Abaikan kebuntuan. Jangan hentikan gerakan jari lentik itu di atas keyboard. Hidupkan gairah menulis sampai tulisan itu benar-benar menjadi sebuah media hiburan

    BalasHapus
  5. Waw...keren, dah pake teknik ini dalam memaparkan materi resumenya...mantap .

    BalasHapus
  6. Wjwkwkwk sobatku sudah keluar dari zona nyaman. Lanjuut menulis. Aseli kereen. Sudah ada modal shaayyy tinggal niat istiqomahnya yg perlu di jaga...

    BalasHapus
  7. Hahahahaha... Mugo2 gak berubah pikiran 🤣🤣

    BalasHapus
  8. resume yang singkat padat jelas dan rapih....mantap

    BalasHapus
  9. Sambil curhat ngge bunda....😊

    BalasHapus
  10. Wah resume nya sangat jelas..
    Ditunggu kritik dan saran nya bun

    https://yandrinovitasari.blogspot.com/2022/02/fenomena-writers-block-bagi-penulis.html?m=1

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hariku Bersama Angelina Sondakh

NEGERIKU, ENGKAU SUDAH TERLALU JAUH BERJALAN

AYAHKU GURU QUR'ANKU