ANAKKU DALAM HARAPAN PUISI AKROSTIK
PANDIGA SABILARROSYAD
Panah asmara membidik hati sang perawan
Antara percaya dan tidak sesungguhnya hati telah terpautkan
Namun tak semudah membalik telapak tangan antara harapan dan kenyataan
Dalam angan penuh liku berganti dengan rancaknya keindahan
Ingin rasanya kupeluk kau dalam kemesraan
Gagahnya sang lelaki bagai dewa pujaan
Akan menyuntingku sebelum tiba saat Ramadhan
Salahkah bila aku mencintaimu bagai seorang musafir yang kehausan?
Aqdun nikah terucap dari lisan ayahanda dan dirimu saling bersautan
Bagai janji merengkuh seluruh jiwa untuk selamanya dalam kehidupan
Ingin kucurahkan seluruh bakti dalam tempat syakral kerumahtanggaan
Lahirlah seorang bayi lelaki buah kasih cinta penuh seribu pujaan
Akan selalu kutimang dengan segenap rasa berpeluh buaian
Ragaku bagaikan menyatu dengannya dalam genggaman
Rasaku tak pernah akan menghilang selamanya hingga tak terbantahkan
Oh anak lelaki pertamaku jadilah pemimpin di jalan yang lurus sesuai harapan
Sebagai syarat mutlak berhadapan dengan bengisnya kenyataan
Yang lebih agung daripada sekedar hanya kejantanan dan kepicikan
Akankah semua bisa tercapai meski harus melalui curah rendahnya perjalanan?
Dirimu tetaplah yang kuharapkan sebagai panutan.
PANDU SABILAL MUHTADIN
PadaMu Robbku aku bersimpuh dengan sepenggal doa
Antara haru dan hampir tak percaya
Namun harus kuterima dengan penuh rasa syukur dan bangga
Dalam ketergesaan tanpa perencanaan kau titipkan benih tanpa terduga
Ungkapan bahagia penuh kepasrahan terkulum saat menerima nikmat kedua
Suratan takdir tak pernah aku kira
Angan melambung kadang tak punya daya dan kuasa
Bagaimana aku harus mengasuh kalian berdua yang seusia
Indahya ketika aku mengenang dan mengingatnya
Letupan emosi bercampur antara tangis dan bahagia
Amarah sesekali terungkap karena tingkah kalian yang menggugah rasa
Lengkingan suara kalian kadang memekakkan telinga
Malu bila aku mengingat semuanya
Untuk aku seorang ibu yang tiada rasa sabarnya
Harapan tetap terukir dengan senyum tersungging disana
Tanpa mengurangi kinasihku pada kalian “si kembar” dengan Tahun kelahiran berbeda
Anakku lelakiku kedua..Arsitek di jiwa ayahanda dan ibunda
Dirimu adalah tumpahan sebahagian keinginan dan cita-cita
Ingatlah selalu apa yang kami ungkapkan dan tak perlu membuat dirimu jumawa
Namamu kuharapkan berguna untuk menggoreskan keindahan di dunia tanpa fatamorgana
AURIN ANZILIA AZMI
Aku tak tahu apakah ini bagian dari keinginan yang tertunda?
Untuk memiliki buah cinta yang lain jenis dari kedua kakaknya
Rindu rasanya menimang kembali manusia kecil tanpa dusta
Ingin aku melengkapi kebahagiaan dunia yang tiada tara
Namun tak lupa ingin kulengkapi kebahagiaan Negeri akhirat yang menjanjikan nirwana
Akankah segala pinta terijabah pada yang kuasa?
Namamu sudah kurangkai sambil menunggu saatnya kau terlahir ke dunia
Zaman kini semakin tak karuan dan penuh nista
Ingin kujadikan kau anak yang tangguh atas segala tipu daya dan berbagai coba
Lambat atau cepat pasti kau akan tahu maksudnya
Indah nama yang kami sematkan bukan hanya untuk sementara
Akan tetapi untuk selamanya
Akankah semua itu terwujud sesuai maknanya?
Zaman yang akan datang yang pasti tahu jawabnya
Maaf nak, Kami ayah bunda hanya ingin kau selalu bahagia
Ingatlah bahwa kau bagaikan permata berharga, karena kau adalah perempuan satu- satunya
Mabtabzz bestie...
BalasHapus