Puisi Prosais 10

Cita - Citaku Pada Buah Kepal 
 Created by Chaula A . Rozaq

Di kala daksa menggenggam lelah, aku dan kalian saling menatap dengan pandangan lucu. Ingin lakukan keusilan berkesan sedikit kenakalan bersamamu. Kemudian kita bergandengan tangan berlima keluar dari pagar itu. Menarik seruas bambu panjang yang menjanjikan bahwa kita akan menikmati buah kepal di pinggir jalan liku.

Buah kepal di luar halaman sekolahku mengingatnya membuat tangisku tergugu. Kenapa dulu aku meninggalkanmu? Sendiri diam dan termangu? Sungguh tega diriku. Padahal mendapatkanmu perlu kekuatan penuh.Pohon buah kepal berdiri di antara pohon buah mentega dan pohon buah manecu.Seperti itulah ketika aku dihadapkan pada dua keputusan semu. Aku harus memilih salah satu. Aku sudah dikejar waktu. Sesalku saat ini kenapa waktu itu aku tak memilihmu. Pohon buah kepal yang selalu menghiburku, dengan derai tawa kawan-kawanku. Kutinggalkan dirimu dengan melangkah ragu. Menuju suatu tempat yang tak kutahu apakah tempat ini sudah tepat untukku? Dan semua baru terjawab setelah dua warsa aku meninggalkanmu.

Pohon buah kepal yang tak lagi mengharapkanku. Selalu memalingkan wajahnya bila kukabarkan aku ingin bertemu. Meski hanya sejenak pengobat rindu. Dalam hitungan jari aku telah menengokmu meski tak kau tatap wajahku. Buahmu juga tak tampak lagi pada dahanmu. Akankah itu terjadi karenaku? 

Saat ini sesal menggebrak di tengah harap aku ingin kembali padamu. Sengkuni tua telah menghadang dan menghalangi masukku. Untuk kembali merawatmu. Merapalkan mantra keluar dari mulut kecilku. Tak kunjung kau jawab juga maksud hatiku. 
Kalau tahu akhirnya akan begini. Tak akan kutinggalkan dirimu waktu itu. Pohon buah kepal, aku ingin beramai-ramai kembali memetik buahmu. Seperti kenangan di masa itu.
Pohon buah kepal harapanku 
Dengan nazam terucap dariku. Suatu saat nanti pasti kau kan harap kembaliku. Setelah Sengkuni tua itu berlalu darimu.Tubuh tuanya tak kan kuat lagi menopangmu.
Pohon buah kepal harapanku, nantikan hadirku meski buah kelapa Halmahera ada dalam genggamanku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hariku Bersama Angelina Sondakh

Bocah Istimewaku

AYAHKU GURU QUR'ANKU