Postingan

Hariku Bersama Angelina Sondakh

Gambar
Minggu pagi yang biasanya ngajak abi Slamet Hady Prayitno cari sarapan di Mak Cem, atau soto Pak Amir,  berkeliling Kota Malang, sambil cerita ngalor ngidul tumplek blek..  Hehe kok rasanya kurang variatif, karena rutinitas ini berlangsung hampir tiap Minggu pagi.  Niat pingin cari kegiatan yang agak beda.. Lha kok MasyaaAllah..  Kebetulan saya liat flyer di grup Aisiyah Ranting Merjosari 1, ada kegiatan Komunitas Hijrah Kota Malang yang ngundang artis, seorang mualaf, Puteri Indonesia, dan mantan narapidana korupsi. Siapakah dia? Iyaaa.. Mbak Angelina Sondakh. Saya sering lihat yutubbeknya. Kalau liat saya sering tumetes eluh, mboten saget diempet. Ceritanya sangat menginspirasi. Sampai membuat saya malu pada diri saya sendiri. Saya yang muslim mulai procot, rasanya kualitasnya jauh di bawahnya.  Minggu pagi ini, setelah PR Minggu pagi terselesaikan, yaitu senam aerobik di kamar mandi alias umbah-umbah 😂😂 saya bilang sama yayang minta dianter ke t...

Bocah Istimewaku

Gambar
Bocah istimewaku Tubuhmu dalam bingkai tulang ringkih setipis kulit ari..  Karena itu aku takut menyentuhmu lebih dalam sampai hatimu tergali Aku tak ingin dekat  Karena setiap saat kau selalu membuatku tercekat Dirimu tampak sunyi Bagimu sunyi adalah bunyi yang tersembunyi Hari berganti tapi dirimu tetap tak mau mengerti Apakah diriku juga tak mau mengerti? Mulutmu bungkam  Di matamu tampak sudut kebencian  Pada segala warna yang menggores ujung atmamu... Nak.. Andai aku boleh berteriak  Betapa aku menyayangimu..  Andai saja kau tahu Betapa aku ingin merengkuh daksamu Nak.. Lihatlah bola mataku Ada warna biru untukmu Tapi selalu kau sambut dengan tatapan merahmu Malam ini bayangan mata sipitmu berjalan tipis di balik kelambu kamarku Rambut ponimu yang bertekstur Kulit putihmu yang bersinar Membuatku digilas rindu yang terkapar Semua dapat menghilang jika kau sudah menatapku dengan mata jalang Membuat rongga dadaku serasa bermain biola yang tak ...

Sejenak saja di Utama Raya Beach

Gambar
Nampak senyum bagaskara di atas pijakan asmara. Mengurai lembut penuh pesona. Dirimu tawarkan padaku tuk ikut kerja. Menapaki jarak untuk anak bangsa, yang ingin merenda asa. Kusambut tawaranmu dengan sepenuh jiwa. Ingin kudampingi dirimu meski lelah merengkuh daksa. Tunaikan tugas Negara.  Satu persatu kita susuri rumah-rumah itu dengan sapa hangat tanpa pura-pura. Ada lepasnya tawa. Ada juga tangisan nelangsa. Ketika mereka bercerita tentang kehidupan sebagai penyerta data. Harapan mereka tak sesuai dengan kenyataan yang ada. Ingin wujudkan cita-cita dengan keterbatasan dana. Aah.. jangan berputus asa para tuan dan puan, orang tua yang bijaksana dan seadanya. Tak akan pernah ada yang tahu jalan hidup ini seperti apa. Semangatku dan semangatmu pada mereka, Semoga Allah tunjukkan jalan untuk mewujudkannya. Semua ini terjadi atas IradahNya.  Sandyakala mulai memerah di ufuk sana. Menasehati kita untuk segera melepas kepenatan dengan sejenak bersuka ria.  Menyak...

Prosa Ini Untukmu

Perjalanan ini tak dapat kukedipkan mataku hanya untuk sekedar melupakanmu. Adamu adalah jiwa yang telah melilit kalbu. Rasa itu menggenang tanpa bisa kita endapkan, bahkan menetap dengan irama yang menderu. Bentang jalan ini adalah bola matamu. Menatapku dengan raut kecemasan di sudut tunggu. Riak rasa ini adalah Maha karya pemilikKu.. Jika hari ini aku tak bersamamu, bukan berarti jiwa menjauh tanpa rasa memilikimu. Jendela kaca perjalanan ini kutatap dengan isak yang tertahan .. Mengeja renda rindu di celah pori-pori emosiku. Asmaramu mengikat hati seakan bertanya kapan aku akan pulang di dekapmu. #Chaulagurubloggermadrasah

Pertemuan Dengan Literasi Berjalan

Pertemuan dengan Literasi Berjalan ✍️ 💦Sore itu gawai memberikan kabar akan datang sahabat literasi yang tergabung dalam komunitas "Kelas Belajar Menulis Nusantara"yang notabene mereka adalah para pendidik Nusantara, dengan founder Bapak Dr. Wijaya Kusuma, M. Pd. Meski peserta di dalamnya rata-rata sudah tidak muda lagi, tapi semangat mereka dalam menulis sungguh luar biasa. Hal inilah yang menginspirasi saya untuk selalu rajin menulis. Baik menulis melalui blog ataupun menulis beberapa buku yang bisa diterbitkan. Menulis banyak manfaatnya dalam kehidupan saya, antara lain sebagai tempat menuangkan ekspresi, tempat meningkatkan kreativitas, memperkuat daya ingat, menjadikan hidup lebih produktif, meningkatkan kemampuan dalam berbahasa, dan yang tak kalah pentingnya bagi saya adalah mengurangi kebiasaan Ghibah alias ngrumpi atau membicarakan orang lain. Kenapa? Yah karena energi saya sudah tak larikan ke menulis 🤣🤣 kalau sudah capek menulis lanjutannya adalah mengantuk dan ...

Rihlah Monumen Kapal Selam

💥Rikhlah Monumen Kapal Selam Surabaya 🚝🚆 Hari Rabu, 21 Februari 2024 adalah salah satu hari paling aneh yang terjadi, setelah hampir 29 tahun masa pengabdian menjadi seorang pendidik. Hari itu 19 anak didikku izin masal tidak mengikuti kegiatan pembelajaran, dengan alasan kecapekan dan kelelahan. Patut dimaklumi karena pada hari  Selasa, 20 Februari 2023, pukul 21.00, mereka baru sampai rumah setelah melaksanakan kegiatan "Outing Class" di kota Surabaya yang cukup melelahkan. Cuaca kota Surabaya yang tidak mendukung terlaksananya kegiatan, membuat banyak Wali Peserta Didik yang mengeluh. Puuaanaass... Ongkeep... Muuaaleess nandi-nandi.. Kata mama-mama yang kebetulan berpapasan denganku. Disambung lagi ucapan beliau-beliau.. Lhok en talah.. Rasane gobyooos adus kringet. Wkwkwk.  Mataku menatap beberapa anak didikku dan anak-anak dari kelas lain, yang sedang kejar-kejaran, main sampai nyungsep,  bermain ayunan, kejedhug ayunan, jungkat-jungkit, dan sebagainya,setelah mer...

Serunya Ied Tahun Ini

Boleh Gak Sih Ied Seseru ini?  Moment tahunan ied pada tahun ini, sungguh sangat sayang bila tidak diabadikan dalam memory kenangan yang bisa kita putar kapan saja sewaktu kita menginginkannya.  Hari pertama Ied tahun ini diawali dengan Sholat ied bersama keluarga kecilku. Setelah itu lanjut pada "Muhasabah Bil Ma'ruf " oleh suami yang menyampaikan permohonan maaf kepada istri dan anak-anak.. Barangkali selama menjadi seorang suami dan bapak untuk anak-anak kami banyak kesalahan dan kekurangan. Moment ini yang membuat rasa hampir trenyep-trenyep. Biasanya seorang anaklah yang memulai untuk meminta maaf pada moment sungkeman. Kami mulai membiasakan diri, kami sebagai orang tualah yang menyampaikan dan meminta permohonan maaf kepada anak-anak dulu. Setelah muhasabah selesai, barulah anak-anak memohon maaf kepada kami sebagai orang tua. Kami ingin menjadikan moment Ied Mubarak ini bukan hanya sebagai formalitas saja, tetapi kami ingin menjadikan moment ini sebagai moment sak...